Diabetes melitus tipe 2 adalah jenis diabetes yang paling umum, mencakup lebih dari 90% dari semua kasus DM. Diabetes tipe 2 biasanya menyerang orang yang berusia di atas 35 tahun, dengan 80% hingga 90% pasien memiliki berat badan berlebih pada saat didiagnosis. Obesitas, terutama adipositas perut dan viseral, dianggap sebagai faktor risiko yang paling signifikan. Patogenesis DM tipe 2 meliputi resistensi insulin dan disfungsi sel β. Resistensi insulin dapat menyebabkan peningkatan produksi glukosa di hati dan penurunan penyerapan glukosa di otot dan jaringan adiposa. Selain itu, sel β tidak berfungsi dengan baik, sehingga mengakibatkan berkurangnya pelepasan insulin, yang tidak mencukupi untuk mempertahankan kadar glukosa normal. Beberapa manifestasi umum yang terkait dengan DM tipe 2 termasuk kelelahan, infeksi berulang, penyembuhan luka yang berkepanjangan, perubahan ketajaman penglihatan, dan nyeri neuropati perifer di kaki. Sayangnya, manifestasi klinis muncul secara bertahap sebelum individu menyadarinya, sehingga berpotensi menyebabkan komplikasi (Julian, 2022). Manifestasi klinik yang juga dapat muncul pada penyandang DM tipe 2 antara lain : Poliuria (banyak kencing); Polidipsi (rasa haus berlebihan); Polifagi (rasa lapar berlebihan); Penurunan berat badan; Pandangan kabur berulang; Pruritus, infeksi kulit, vaginitis; serta Lemah dan letih (Black & Hawk, 2014).
